![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_-s3ZmjGMFSOACkTQyw57b1ihyphenhyphensy5mwqxBtHeMsKR3n74VbZucHsIvz7lNPPQ89i0VzToXNEIU4xm2rOvGxlydmEIMCFoOUsz8P-QwfyOb1nM5-4zyKc1r27aYTL9qE9W9eT8LIFeKZsj/s640/IMG_20170321_125400.jpg) |
Foto: SENJA MERAH/DIDI SUHERI |
SENJAMERAH.COM, Jembatan yang menghubungkan jalan utama pangkal perjuangan (Bypass) ke arah pasir malang sering kali memakan korban, hal ini di karenakan jembatan penghubung yang melintasi saluran irigasi tidak ada pembatas di pinggir jembatan, selain itu jembatan yang di cor oleh warga dari hasil uang patungan bergelombang ini mengakibatkan banyak warga yang nyemplung ke irigasi.
"Jembatan ke Pasir malang memang sering sekali memakan korban, banyak warga yang nyemplung ke irigasi di karenakan jembatan tidak memiliki pembatas, bergelombang dan lebarnya hanya cukup satu becak saja." ujar salah seorang warga sauyunan yang kerap melintas jembatan, Asep (45 tahun)
Asep menambahkan, Sekitar Januari kemarin salah seorang tukang becak meregang nyawa akibat nyemplung ke irigasi, dan yang baru-baru terjadi adalah warga yang habis pulang berbelanja, motor tersebut nyemplung ke irigasi, beruntung pengemudi bisa di selamatkan.
"Jembatan ini dulu adalah jembatan dari kayu pada jaman Dasim, akibat kurang perhatian dari pemerintah pada saat itu, akhirnya warga setempat bergotong royong megecor jembatan itu dari hasil uang patungan." pungkasnya
"saya kalau mau ke pasir malang harus muter jauh ke kepuh dulu apalagi kalau suasana malam hari. Saya harap jembatan yang menghubungkan ke arah pasir malang ini bisa lebih di perhatikan oleh Ibu Bupati kita, semoga Bu Celiica dapat segera membangun jembatan yang ke arah pasir malang agar lebih layak." Tutupnya (die)
Comments
Post a Comment