Karya: Didi Suheri
Kiyai, semua orang
memanggilmu
Guru, semua murid
memanggilmu
Semua kata yang
keluar dari mulutmu
Seperti intruksi
tuhan yang harus didengar dan dilaksanakan
Semua tindak
prilakumu seolah seperti nabi yang harus diikuti
Pakainanmu seperti
orang Arab
Berjubah dan
berjanggut panjang
Jidatmu hitam
seperti Bitsu
Seolah kau
menunjukan,
Akulah orang suci
yang harus kalian agung-agungkan.
Cium tanganku
bolak-balik agar kau dapat berkah !
Istrinya banyak,
karena Rasul pun istrinya banyak.
Kau menikahi
perempuan-perempuan dilihat dari cantik parasnya, muda dan perawan.
Jarang, bahkan
mungkin tidak pernah kau menikahi janda- janda tua, peot dan kusam
Untuk dijadikan
istri
Niatmu bukan
ibadah tapi itu nafsu
Kau sibuk dalam
masjid dan rumah mengurusi ibadhmu saja.
Kau tau mau keluar
rumah dan bergaul dengan masyarakat
Karena kau takut
matamu zinah
Padahal banyak
persoalan yang harusnya dilihat.
Masyarakat miskin,
kelaparan, bodoh tidak berilmu
Bukankah itu
tanggung jawab seorang muslim ?
Penindasan- penindasan
kerap terjadi di masyarakat
Kau malah asyik
dengan sholat dan dzikirmu di masjid.
Bukankah membela
orang- orang yang tertindas,
Yang diperlakukan
tidak adil adalah tanggungjawab seorang muslim ?
Kau sibuk
berdakwah dilayar kaca
Berbicaramu
layaknya seperti nabi
Urusan bayaran
saja di permasalahkan
Kau bandrol dirimu
dengan Rupiah
Kau berontak
ketika negeri ini akan di pimpin oleh orang non muslim
Bukankah lebih
baik negeri ini di pimpin oleh orang kafir tetapi bisa berlaku adil ?
Dari pada dipimpin
sorang muslim tetapi tidak bisa berlaku adil.
Karena adil lebih
dekat kepada taqwa
Haruskah negeri
ini menjadi negeri Khilafah?
Menganut sistem
hukum islam dan mengislamisasikan seluruh rakyat dinegeri ini.
Terus bagaimana
saudara-saudara kita yang beragama Kristen, khatolik, hindu, budha dan
konghucu?
Haruskah mereka
menjual keyakinannya demi status warga negara yang diakui
Padahal tuhan
sendiri tidak pernah memaksa semua orang menjadi muslim
Sejatinya
perbedaan itu tercipta agar kita saling mengenal
Karena Kita adalah
Islam toleran bukan islam tauran.
Comments
Post a Comment