Tertatih merintih jerit kami dalam kesengsaraan
Bangsat laknat kau cumbui kami dengan racun
Setan Iblis terkelabuhi oleh tipu muslihatmu
Menari- nari diatas pusar para pelacur
Bergoyang memejamkan mata menikmati darah rakyat jelata
Kau tenggak penderitaan rakyat jelata bagaikan arak
Tertawa terbahak kehilangan akal naluri.
Kota kami mati terkena virus kerakusan para penguasa
Meninggalkan sampah-sampah berbau dolar
Seekor anjing pun enggan menciumnya
Kecuali anjing –anjing berdasi.
Sakit jiwa korupsi menggila
Tak ada rasa dosa bagi para pendosa
Cengengesan bagai kuda terpanggang matahari
Pengangguran bagai daki selimuti megahnya pembangunan
Petani terjerat oleh rantai belenggu kekuasaan
Menjerit memecahkan labirin kehidupan.
Inilah nyanyian bisu.
Comments
Post a Comment