![]() |
Foto: BBC |
Dampak dari memanasnya suhu antar negara, membuat rakyat terkatung-katung mencari tempat untuk berlindung dari ancaman mesiu, desingan peluru, ledakan bom yang mengancam jutaan umat manusia, negara yang harusnya memberikan perlindungan atas hak-hak asasi warganya tampaknya sekali negara tidak berdaya di tengah ancaman radikalisisme dan terorisme. Karl Marx salah seorang filsuf yang berasal dari Trier Jerman pernah mengatakan bahwa peperangan ataupun konflik yang terjadi di sebabkan oleh faktor ekonomi dan akan terselesaikan oleh ekonomi juga. Keserakahanlah yang menyebabkan para migran hidup dalam ketidakpastian. PBB sebagai lembaga yang diakui dunia harus segera memberikan solusi untuk kehidupan para migran yang lebih jelas.
Lembaga bantuan Proactiva Open Arms mengaku telah menemukan lima jenazah yang mengapung dekat dua kapal yang terbalik. Setiap kapal diduga menampung lebih dari 100 orang.
Laura Lanuza, yang mewakili lembaga asal Spanyol itu, mengatakan lima jenazah yang diangkut dari Laut Mediterania itu adalah pemuda yang tampaknya meninggal akibat tenggelam. Dia memperkirakan ada setidaknya 240 migran yang meninggal dunia.
"Ini kenyataan sulit yang mereka alami tapi tidak kelihatan di Eropa," ujarnya.Seorang juru bicara dinas penjaga pantai Italia, yang mengkoordinasikan upaya penyelamatan, mengonfirmasi penemuan lima jenazah.
Namun, menurutnya kepada BBC, mereka tidak bisa mengonfirmasi jumlah kematian sebagaimana dikemukakan Proactiva. Lagipula, ujarnya, dinas penjaga pantai Italia tidak menerima panggilan darurat dari kapal manapun.
Jumlah migran yang berupaya menyeberang dari Libia ke Eropa melalui Italia telah meningkat dramatis tahun ini sejak rute antara Turki dan Yunani tak lagi diberlakukan.
Dinas penjaga pantai Italia menyatakan telah menggelar 40 operasi penyelamatan hanya dalam lima hari terakhir.
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan lebih dari 20.000 migran telah tiba di Italia tahun ini. Dari jumlah itu, 559 orang diperkirakan meninggal dunia atau hilang dalam perjalanan.
Pada tiga bulan pertama 2016, 19.000 migran mencapai Italia dan 350 orang meninggal dunia.
"Maret belum selesai dan kami telah menghadapi peningkatan laju kedatangan yang melampaui tahun-tahun sebelumnya di Mediterania," kata juru bicara IOM, Joel Millman.
"Ini khas musim semi, sangat sibuk. Namun tidak seperti biasanya jumlah migran sangat tinggi pada awal-awal tahun dan begitu pula jumlah orang yang meninggal dunia," tandasnya (die/BBC)
Comments
Post a Comment