Skip to main content

FKPPI Deklarasikan Kampung Pancasila

Foto: SENJA MERAH/DIDI SUHERI

SENJAMERAH.COM, KARAWANG- Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI POLRI bersama lintas agama mendeklarasikan Kampung Pancasila di Lapangan Saptamarga Desa Sirnabaya.

Semakin memanasnya isu SARA di tanah air ini, orang-orang berlomba melakukan Jihad demi mendapat Surga Tuhan, ada yang ingin menerapkan hukum-hukum islam dengan cara merubah Pancasila dengan Khilafah, namun itu tidak berarti apapun bagi masyarakat Saptamarga Desa Sirnabaya Telukjambe Timur, pasalnya dikampung tersebut terdiri dari berbagai suku dan agama, seperti Islam, Protestan, Katholik dan Hindu, namun mereka dapat hidup rukun sudah hampir 50 tahun lamanya. Resmi pada Rabu (3/5) Nama kampung Saptamarga di ganti dengan nama kampung Pancasila.

Ketua Kesbangpol Karawang, H. Sujana mengungkapkan kampung Pancasila ini harus menjadi contoh atau cerminan bagi daerah-daerah lain di Karawang, bagaimana masyarakat Kampung Pancasila ini bisa hidup rukun di tengah perbedaan yang ada.
"Kami sangat mengapresiasi dengan adanya kampung pancasila ini, dan suatu kekelirun kalau kita melarang umat non muslim untuk mendirikan rumah ibadah, semua telah diatur dalam SKB2 Mentri, disana dijelaskan untuk mendirikan rumah ibadah harus mendapat 90 tanda tangan pengguna Rumah Ibadah, dan 60 tandatangan masyarakat setempat dan rekomendasi dari FKUB," ujarnya.
Ketua Panitia Deklarasi Kampung Pancasila, Fani Walewangko mengungkapkan bahwa masyarakat Saptamarga ini hidup berdampingan sudah hampir 50 tahun lamanya, dengan bermacam suku dan agama.
"Kami hampir 50 tahun hidup beragam, tidak ada permusuhan diantara kami, maka dari itulah kami mengganti nama Kampung Saptamarga dengn nama Kampung Pancasila, di kampung pancasila ini terdapat 4 rumah ibadah dan kami bisa hidup rukun," ucapnya. 
"Harapannya tentu Kampung Pancasila ini bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lain untuk hidup lebih harmonis, perbedaan bukan menjadi halangan untuk kita bertetangga. Orang-orang tua kami dulu berpesan agar kami bisa hidup rukun jangan pernah membeda-bedakan orang dari suku dan agama, karena kita sama-sama manusia," tandasnya. (die)

Comments

Popular posts from this blog

Dealer Nusantara Surya Sakti Miliki 7 Cabang di Karawang

Foto: SENJA MERAH/DIDI SUHERI SENJAMERAH.COM , Dealer Nusantara Surya Sakti sebagai Dealer Resmi Honda yang berada di Jln Raya Syech Quro, Palumbonsari Karawang Timur, kini memiliki 7 cabang di Karawang Sebagai Delaer Resmi Honda yang memiliki Rating penjualan ketiga terbaik di Karawang, Dealer Nusantara Surya Sakti terus memperluas cabang di Karawang, pasalnya kini Dealer NSS ini memiliki 7 cabang yang terintegrasi langsung dengan NSS dengan memiliki tagline, tercepat, termudah dan terpercaya. "Tujuan kita membuka cabang ke daerah-daerah lain di Karawang Untuk mempermudah pembayaran dan  memperluas pasar, ada 7 cabang yang kita miliki saat ini yaitu Karawang barat, Telagasari, Klari, Cikampek, Jatisari, Purwasari dan Telukjambe," ujar Kepala Cabang Dealer Nusantara Surya Sakti, Arif Tri Wibawa. Ia juga menambahkan Nama-nama ke tujuh Dealer ini bukan NNS, tetapi Nusa Surya Cipta Dana (NSC) dan tersedia berbagai macam Motor Honda, di NSC sendiri hanya menyediakan pe...

Dapat Bayak Dukungan, Apriyanti Resmi Mencalonkan Diri di Jawa Barat

Apriyanti Marwah SENJAMERAH.COM - Apriyanti yang merupakan kader PMII Karawang resmi mencalonkan diri jadi Ketua Korp PMII Putri (KOPRI) Jawa Barat. KONKORCAB (Konferensi Koordinator Cabang) yang merupakan momen dua tahuan PMII resmi akan di gelar di Kabupaten Garut pada tanggal 8-10 Desember 2017. Kali ini PC PMII Karawang mengusung kader terbaiknya mencalonkan diri jadi ketua KOPRI PKC PMII Jawa Barat, Apriyanti Marwah yang akan bersaing dengan calon yang di usung oleh PC PMII Cirebon. Keputusan PC PMII Karawang untuk mencalonkan Apriyanti sebagai ketua KOPRI PKC Jawabarat mendapat dukungan dari beberapa cabang di Jawa barat hal ini karena kualitas dan loyalitas Aprianti yang dianggap mampu memimpin KOPRI Jawabarat yang sempat pakum. Apriyanti menjelaskan alasan dirinya untuk mencalonkan diri menjadi Ketua KOPRI Jawa Barat ini karena panggilan hati untuk membangun KOPRI Jawa barat yang lebih progresif " Saya tentu memiliki alasan besar kenapa saya harus mencalonkan ...

Pemerintah Harus Waspada Diaspora HTI

KH. Ahamad Baso sedang menyampaikan pandangan Jakarta - Meski telah resmi di bubarkan oleh Perppu No 2 Tahun 2017, Pemerintah harus waspada dengan diaspora organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia terus mensosialisasikan kepada para kader PMII bahwa betapa pentingnya merawat Pancasila dan mempertahankan NKRI, selain itu juga PB PMII menyuarakan kepada Pemerintah agar tetap waspada terhadap kemungkinan berdiasporanya HTI dengan wajah baru. Ketua Bidang Keagamaan PB PMII, Faikar Romdhani dalam acara Diskusi Islam dan Peradaban yang di gagas oleh PB PMII dan dihadiri oleh seratus lebih kader-kader PMII dari berbagai daerah, mengatakan dalam sambutannya bahwa menjaga dan mempertahankan NKRI adalah wajib hukumnya dan semua elemen masyarakat ataupun pemerintah harus tetap waspada pasca pembubaran HTI. “Kita harus menjaga, memproteksi serta memberikan imun, jangan sampai kemudian pascapembubaran ini orang orang HTI berdiaspora ma...