![]() |
Situasi Rohingnya |
Oleh : Nazwa Saputra
Terik Matahari Menyengat Perih
Gelap Malam Menjadi Selimut Penderitaan.
Debu – Debu Menempel Risih
Tanah Yang Menjadi Tempat Berpijak
Kini Berselimut Darah.
Anak – Anak Yang Tak Berdosa.
Menatap Mata – Mata Penuh Luka.
Terbelenggu Dalam Cengkraman Ketakutan.
Jeritan Tangisan – Tangisan Kepedihan.
Serpihan – Serpihan Ari Mata Jatuh, Jauh Menetes Menjadi Saksi.
Kekejaman Yang Menyebut Dirinya Orang Suci.
Negeri Di Tanah Emas Kini Berdarah
Negeri Seribu Pagoda Kini Membabi Buta Saudara Kita.
Hey Kalian Militer Myanmar !!!
Entah Apa Yang Ada Di Kepala Dan Hatimu.
Sampai Kapan Pedangmu Menghunus Dada Saudara Ku.
Dengan Mudahnya Tubuh
Saudaraku
Kau Tembus Dengan Peluru – Peluru.
Engkau Menarik Picu Senjata.
Walau Saudara Ku Sedang Menghadap Rabbnya.
Wahai Negara Di Penjuru Dunia
Apakah Kau Dengar Jeritan Tangisnya.
Apakah Kau Lihat Nanar Di Matanya.
Bersatu Dan Hentikan!!
Hentikan Pertumpahan Darah Di Rohingya.
Hentikan Tragedi Kemanusiaan Terhadap Mereka.
Dia Tak Ingin Istana Yang Menyala.
Dia Tak Ingin Kemilau Emas Di Raga.
Hanya Setitik Cinta Memberikan Tempat Kehidupan Untuknya.
Comments
Post a Comment