Oleh: Didi Suheri       Tertatih merintih jerit kami dalam kesengsaraan   Bangsat laknat kau cumbui kami dengan racun   Setan Iblis terkelabuhi oleh tipu muslihatmu   Menari- nari diatas pusar para pelacur     Bergoyang memejamkan mata menikmati darah rakyat jelata   Kau tenggak penderitaan rakyat jelata bagaikan arak   Tertawa terbahak kehilangan akal naluri.   Kota kami mati terkena virus kerakusan para penguasa   Meninggalkan sampah-sampah berbau dolar     Seekor anjing pun enggan menciumnya   Kecuali anjing –anjing berdasi.   Sakit jiwa korupsi menggila   Tak ada rasa dosa bagi para pendosa   Cengengesan bagai kuda terpanggang matahari     Pengangguran bagai daki selimuti megahnya pembangunan   Petani terjerat oleh rantai belenggu kekuasaan   Menjerit memecahkan labirin kehidupan.   Inilah nyanyian bisu.    
Didi Suheri | Inspirasi untuk Negeri